Indolinear.com, Jakarta – Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengungkapkan berbagai startup mengumumkan kebijakan efisisensi yang berujung pada PHK massal. Hal itu menandakan adanya langkah lebih rasional dari strategi mayoritas startup yang dikenal royal “bakar duit”.
Di sisi lain, krisis talenta dan persaingan pasar yang menuju tidak sehat terjadi di tengah memburuknya kondisi perekonomian global.
“Kebutuhan modal yang besar dalam pengembangan usaha rintisan harus berhadapan dengan situasi inflasi yang cenderung tinggi, menyebabkan berbagai pihak menahan dana. Terlebih lagi, saat ini terjadi gesekan dari kebijakan The Fed yang menyedot arus kapital global,” ungkap dia dalam keterangannya, diansir dari Merdeka.com (14/07/2022).
Melihat gejala rontoknya berbagai usaha rintisan, John menilai disebabkan berbagai kesalahan persepsi. Paling mendasar, lanjutnya, adalah persepsi terkait prospek startup di tengah arus digitalisasi yang semakin meluas.
Persoalannya, pandemi yang telah memicu berbagai terobosan digital nyatanya tidak menolong momentum startup menjadi lebih besar. Dengan demikian, kata dia, di sini akan terlihat tidak sekadar startup.
“Melainkan startup yang siap dengan model bisnis dan prinsip untuk menghadirkan solusi berkesinambungan bagi persoalan masyarakat,” ujar dia.
Pada akhirnya, John mengungkapkan di tengah bergugurannya berbagai usaha rintisan, justru ini merupakan momentum seleksi alam bagi ekosistem digital. (Uli)